Wednesday 12 December 2012

Pentingnya Pengukuran Tekanan Darah Selama 24 Jam Non Stop


Tekanan darah manusia bervariasi dalam 24 jam mengikuti irama sirkadian / biologis tubuh. Tekanan darah meningkat pada siang hari namun menurun di malam harinya. Dan  saat awal bangun pagi, tekanan darah akan meningkat tiba-tiba. Oleh karena itu diperlukan pengukuran tekanan darah selama 24 jam, dan hal tersebut dapat dilakukan oleh alat ABPM (Ambulatory Blood Pressure Monitoring).
Berdasarkan data dari Dublin Outcome study yang melibatkan 11.292 orang menunjukkan bahwa pengukuran tekanan darah dengan ABPM lebih baik dalam memprediksi kejadian kematian karena penyakit jantung dan pembuluh darah  dibandingkan dibandingkan pemeriksaan tekanan darah secara konvensional (tensimeter) di klinik.
Penelitian yang dilakukan oleh Staessen et al (1999) pada 808 pasien tua dengan isolated hipertensi memperlihatkan jika pengukuran tekanan darah dengan ABPM dapat digunakan sebagai  prediktor komplikasi penyakit jantung dan vaskuler dibandingkan secara konvensional.
      Dengan adanya ABPM, tekanan darah dapat diukur dengan interval regular selama 24 jam sehingga dokter dapat mengetahui perubahan tekanan darah selama seharian. ABPM juga digunakan untuk mengetahui pakah obat yang diberikan bisa mengontrol tekanan darah selama seharian serta perlunya untuk mengganti obat atau hanya meningkatkan dosis obat yang ada. Ada beberapa alasan, keuntungan dan indikasi lain kenapa alat ini penting untuk digunakan:
  1. Untuk menyingkirkan kemungkinan white coat hipertensi (tekanan darah tinggi saat diperiksa di klinik tetapi normal saat diperiksa di rumah. Hal ini dapat diakibatkan karena respon sementara dari adrenegik misalnya rasa takut saat menunggu panggilan untuk diperiksa diklinik atau rasa cemas dan gelisah karena sudah mengantri lama) dimana belum dijumpai tanda end organ damage. Sehingga dokter dapat memberikan penatalaksaan yang sesuai untuk penderita ini.
  2. Untuk menilai penatalaksanaan / pengobatan hipertensi yang tekanan darahnya susah dikontrol walaupun telah menggunakan obat anti hipertensi yang optimal ( dengan ≥ 3 obat anti hipertensi).
  3. Pada pasien yang mengalami perburukan target organ walaupun kontrol tekanan darah telah adekuat pada pengukuran di klinik.
  4. Untuk menilai adekuat tidaknya kontrol ketat tekanan darah selama 24 jam pada pasien yang memiliki risiko tinggi kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah misal pada pasien paska stroke dan diabetes.
  5. Pada terapi awal untuk pasien usia tua dengan hipertensi.
  6. Pada pasien yang diduga sinkop atau hipotensi ortostatik.
  7. Pada pasien kehamilan dengan hipertensi.
         Cara pengukuran tekanan darah dengan ABPM ini hampir sama dengan alat kovensional (tensimeter) yang ada dirumah atau diklinik, hanya saja dipakai selama 24 jam. Alat ini mesinnya kecil dan dapat dipakai seperti menggunakan ikat pinggang, sedangkan mansetnya tetap berada di lengan atas. Pada saat tidur alat ini bisa ditaruh disamping penderita. ABPM akan mengukur secara reguler dan otomatis, tiap 15-30 menit pada siang hari dan 30-60 menit pada malam hari. Saat memakai ABPM kita melakukan aktivitas normal seperti biasanya kecuali mandi, karena alat ini tidak boleh terkena air.
Tiap akan melakukan pengukuran tekanan darah, mesin APBM akan berbunyi dan yang kita lakukan adalah jika memungkinkan duduk, relaks, tetap menjaga manset berada dilengan setinggi jantung serta membiarkan tangan kita lemas. Jangan lupa untuk membuat catatan aktivitas apa saja yang kita lakukan berserta waktunya, kapan kita tidur, kapan bangun, dan kapan saat minum obat antihipertensi.
Setelah 24 jam pemakaian, alat ini dapat dilepas dan segera dikembalikan kepada dokter pemeriksa untuk dilakukan analisa lebih lanjut hasil pengukuran yang telah didapat.
Setelah membaca artikel ini, setelah mengetahui betapa sederhananya pemakaian APBM dan pentingnya pengukuran tekanan darah selama 24 jam serta jika anda termasuk dalam golongan yang telah disebutkan diatas maka segeralah konsultasi dengan dokter anda :
“Dokter apakah saya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah selama 24 jam dengan APBM?”
“Kesehatan adalah suatu anugerah yang tidak ternilai harganya, lakukanlah apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaganya karena kuantitas dan kualitas semua aktivitasmu berawal dari sehat”

DAFTAR PUSTAKA
  1. Blood Pressure Association, 2008, 24-hour ambulatory blood pressure monitoring (ABPM), (onlinehttp://www.bpassoc.org.uk/BloodPressureandyou/Medicaltests/24-hourtest, diakses tanggal 10 April 2012)
  2. Dolan et al, 2005, Superiority of ambulatory over clinic blood pressure measurement in predicting mortality: The Dublin outcome studyHypertension; 46:156.
  3. Doloksaribu, Rismauli, 2008, Pola Tekanan Darah 24 Jam Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Sebab Nefropati Diabetik Yang Menjalani Hemodialisa Reguler, Tesis, Fakultas Kedokteran USU, Medan.
  4. McGrath, Barry P, 2002, Ambulatory Blood Pressure Monitoring Position Statement, The Medical Journal of Australia; 176: 588-592. (online,http://www.heartfoundation.org.au/SiteCollectionDocuments/Hypertension-guidelines -ambulartory-blood-pressure-monitoring-Position-statement.pdf, diakses tanggal 10 April 2012).
  5. Victor, Ronald G, 2012, Systemic Hypertension: Mechanisms and Diagnosis. In: Braunwald’s Heart Disease 9th editions (eds). Dalam Bonow (et al). Elsevier, Philadelphia, Hal 943-944.



INDRA WSPosted By INDRA WS

Jika artikel ini bermanfaat bagi anda jangan lupa klik g +1 agar blog ini semakin mudah untuk ditemukan di google. About me me

Terimakasih atas kunjungannya.

0 komentar: